Dinas Pertanian Bengkulu Tengah Siapkan 2.000 Hektare Lahan Untuk Program Nasional Swasembada Pangan
BJNews.com – Dinas Pertanian Bengkulu Tengah menyiapkan areal persawahan seluas 2.000 hektare di 11 kecamatan di kabupaten tersebut guna mensukseskan program swasembada pangan nasional.
“Kami sudah mempersiapkan areal persawahan reguler seluas 2.050 ha tersebar merata di 11 kecamatan untuk penanaman padi Gogo,” kata Plt Kadis Pertanian Bengkulu Tengah, Hilmi Yuliandri, diwawancarai Kamis (16/1).
Di luar areal 2.050 hektare tersebut, Distan Bengkulu Tengah juga menyiapkan areal 190 hektare bekerja sama dengan TNI memanfaatkan lahan replanting kelapa sawit untuk ditanam Padi Gogo.
“Saat ini semua areal tersebut tengah diverifikasi, mudahan mudahan seluruh area tersebut dapat disetujui pemerintah pusat untuk program swasembada pangan, karena nantinya pendanaan bibit dan sarprodi disiapkan oleh mereka,” lanjut Hilmi.
Sementara itu, bibit yang akan disiapkan adalah bibit padi lokal yang sesuai dengan kultur tanah dan ekosistem persawahan di Bengkulu Tengah. “Kalau benih dari luar daerah, dimungkinkan sulit beradaptasi,” ungkap kadis definitive Perikanan dan Ketahanan Pangan Bengkulu Tengah tersebut.
Terkait penanaman serentak, Hilmi belum dapat memastikan mengingat sejumlah areal sawah dari total luas 2.000 hektare tersebut beberapa di antaranya masih terkendala air dan sarana irigasi yang rusak.
“Penanaman nantinya bergilir, sekarang kita persoalannya di air irigasi kemudian beberapa sarana irigasi ini banyak yang rusak.
“Tapi hal tersebut sudah kita usulkan akhir tahun kemarin kepada kementerian pertanian dan diteruskan ke Kemen PUPR untuk beberapa lokasi.
“Kalau separuh saja sarana irigasi di area kita ini bagus, kita dapat menambah area luas tanam menjadi 2.500 ha,” jelas Hilmi.
Penanaman Jagung
Sementara itu, Distan Bengkulu Tengah juga menyatakan telah melaksanakan penanaman jagung bersama institusi Polri, yaitu Polres Bengkulu Tengah di areal seluas 20 hektare.
“Saat ini telah berjalan dan di tri wulan kedua nanti akan kami usulkan lagi penambahan, mungkin lebih banyak dari penanaman yang pertama,” ungkap Hilmi.