Himpitan Hidup, Ibu Menyusui Jual Sepupu ke Pria Hidung Belang
BJNews.com – Seorang ibu muda, MW, yang masih menyusui dihadirkan Jajaran satreskrim Polres Bengkulu Tengah dalam press conference pada Jumat, (14/2), di Mapolres Bengkulu Tengah, kemarin.
Setelah dilaporkan telah menjual sepupu kandungnya sendiri kepada 2 orang pria hidung belang, E dan SM. Ke dua pria ini juga sudah ditangkap. Ketiga pelaku diancam hukuman 15 tahun di balik jeruji besi. Selain itu, dikenakan pasal berlapis Undang-undang Tindak Pidana Perdagangan Orang (TPPO).
Kapolres Bengkulu Tengah AKBP Dedi Wahyudi melalui Kasatreskrim Polres Bengkulu Tengah, AKP Junairi menjelaskan kejadian tersebut berlangsung pada Oktober 2024, di desa Temiang, kecamatan Pagar Jati, Bengkulu Tengah.
Pelaku MW membawa korban yang saat ini masih duduk di bangku sekolah menengah pertama (SMP) ke sebuah lokasi kebun pukul 22.00 WIB. Di pondok tersebut, korban dipaksa melayani salah seorang pria yang sudah “memesan”. Setelah dipaksa berhubungan seks korban kemudian diberi uang Rp 150 ribu oleh MW.
Tak lama, MW juga membawa seorang laki laki lain dan memaksa korban untuk melayani pria tersebut. Korban pun diancam akan dibu**h pelaku jika tidak menuruti keinginan pelaku.
“Setelah melayani dua pria, korban dibelikan pakaian, voucher internet dan makanan oleh pelaku (MW),” ungkap AKP Junairi.
Orang tua korban mendapat pengakuan dari sang anak terkejut dan melaporkan kejadian tersebut ke Polres Bengkulu Tengah. Polres Bengkulu Tengah bergerak cepat melakukan serangkaian langkah untuk menindaklanjuti kasus itu.
Seperti melakukan visum, cek tempat kejadian perkara, memeriksa saksi-saksi dan melakukan penangkapan.
“Kita akhirnya menangkap tiga tersangka dalam kasus ini, yaitu MW yang merupakan sepupu korban sekaligus penjual korban, lalu dua pria yang melakukan persetubuhan dengan korban pun berhasil kita tangkap yakni E dan SM,” ungkap AKP Junairi.
Himpitan Hidup
Sementara itu, pengakuan MW, tindakan di luar batas dilakukan karena himpitan ekonomi. “Uangnya saya pakai untuk beli beras,” kata MW.
MW menceritakan dirinya sudah 2 kali menikah. Suami pertama meninggal dunia kemudian dirinya menikah lagi.
Hanya saja saat mengandung, suami kedua dibawa ke rumah sakit jiwa karena depresi. Setelah itu, dia tidak memiliki uang lagi untuk bertahan hidup.
“Saya tidak kerja, saya hanya bisa mengurus anak di rumah, apalagi kondisi waktu itu (saat menjual sepupu), saya masih hamil, jadi tidak bisa bekerja sama sekali,” ujarnya.