Usaha Kopi Biji Salak Masih Terus Bertahan di Bengkulu Tengah
BJNews.com, Bengkulu – Usaha Kopi biji salak di Bengkulu Tengah sudah belasan tahun dikembangkan pegiat kuliner.
Namun sayangnya masih belum dikenal publik.
Di tengah gempuran sajian kopi modern saat ini, kopi biji salak masih terus bertahan.
Yusniati, pengembang kopi biji salak di Bengkulu Tengah, tepatnya Desa Harapan kecamatan Pondok Kelapa telah belasan tahun meracik kopi biji salak. Yang berasal dari biji salak kering, dan disangrai menjadi bubuk kopi.
Yusniati memulai usahanya pada 2012 silam, dengan memanfaatkan sejumlah biji salak di kebun di belakang rumah.
Sayangnya saat ini, usaha bubuk kopi ini sedikit menurun dikarenakan faktor tidak ada penerus di dalam keluarga. Di samping itu, juga terkendala pemasaran.
Meski demikian, usaha ini masih tetap eksis sekalipun memproduksi dalam jumlah yang sedikit.
Kopi biji salak dijual Rp 15 ribu per kemasan 150 gram.
Bubuk kopi biasanya dijual langsung di pasar dan dijajakan di kios di depan rumah.
Usaha tersebut terus bertahan, meski di tengah sajian kopi modern yang kian massif.