BengkuluJayaNews.co – Kisah asmara pak Moer alias Moerdiono Mensesneg RI era Orde Baru, terungkap banyak cerita nyleneh yang tak diketahui semua orang.
Seperti terungkap di kanal Youtube milik artis lawas Nourma Younita. Di podcast tersebut Machica Mochtar pelantun lagu “Ilalang”bercerita bagaimana pak Moer melamar Machica saat berada di depan Monas, Jakarta.
“(Waktu itu) dia nganterin saya, saya baru pulang haji kan. Dia bawa saya keliling, dia nanya ke gini sama saya. Pokoknya cerita (panjang). Pada saat cerita dia ngomong gini. Dia panggil saya Unyil kan (waktu itu). ‘Unyil, kamu kalau ada yang melamar kamu bagaimana?’ Melamar, siapa pak yang mau lamar?” cerita Machica kepada Nourma Yunita.
“Umurmu berapa waktu itu,” potong Nourma.
“23”, jawab Machica, yang diminta Nourma untuk meneruskan cerita Machica.
“Siapa pak yang mau lamar?” lanjut Machica meneruskan percakapan dengan Moerdiono. ‘Ya, saya nanya kalau ada yang lamar kamu gimana’, Ih saya kan belum pernah nikah. Saya kan orang Bugis, kalau mau lamar harus ke orang tua saya dan harus sepengetahuan orang tua gitu kan,”
“Aku udah ge-er nih, wah mungkin dia mau kasih kawin saya ke anaknya nih,” terang Machica kocak yang disambut tawa lepas oleh Nourma Yunita.
“Memang siapa yang mau lamar saya pak?, ‘Ndak adalah’ kata dia,”
“Terus berhentilah di Monas, di depan Monas itu… Dia bilang, ‘Unyil kamu lihat itu di ujung Monas itu, itu kamu lihat gambar apa?’, Gambar api. ‘Bukan itu ratu.’ Mana, darimana ratunya? ‘Itu ratu yang pakai baju gini dan rambutnya panjang. ‘kamu tu rambutnya panjang,’
“Ah masa sih pak,”. ‘Iya.’ Udah gitu, ‘Mana tangan kamu?’ katanya. Terus kenapa pak? Terus dipakaikan cincin ini,” ungkap Machica sambil menunjukkan cincin berbatu hitam di jari kanannya.
“Kenapa ini pak cincin, ‘Saya mau lamar kamu,’” yang dibalas Machica terkejut.
“Bapak mau lamar saya??”
Setelah momen tersebut, Machica dan Moerdiono akhirnya resmi menikah secara sirih setelah Moerdiono menunggu empat bulan. Moerdiono pun menemui orang tua Machica Mochtar di Makasar, Sulawesi Selatan.
Dari perkawinan tersebut, lahir Muhammad Iqbal Ramadhan di tahun 1996.
Di akhir Podcast, Machica menjelaskan bila telah hidup selama 8 tahun bersama Moerdiono sebelum kemudian berpisah. Pelantun lagu “Ilalang” itu juga, tidak berharap banyak pada Moerdiono pasca hidup dengan anaknya. Terlebih dalam pembiayaan Iqbal Ramadhan.
“Saya tidak berharap kepada manusia tapi kepada Allah,” katanya.
Ia juga menjelaskan bila pertemuannya dengan Pak Moer adalah sudah takdir yang Maha Kuasa.
“Saya menjalani hidup juga bukan mau saya. Itu sudah takdir Allah, kan, bayangin saya orang kampung, ketemu seorang menteri. Jangan bicara menteri, bupati saja gue tidak pernah tahu,” sampai Machica.