Sebanyak 59 kasus positif stunting hingga Juni 2024 ditemukan di kecamatan Pondok Kelapa, Bengkulu Tengah. Namun angka tersebut dinilai masih wajar mengingat dari total survey balita yakni 778, atau sebesar 6 persen.
Dari 59 kasus itu, sebanyak 35 kasus berada di puskesmas Pekik Nyaring, 24 kasus di Puskesmas Srikuncoro dan 0 kasus di Puskesmas Sidodadi.
“Menurut saya, angka 35 kasus itu masih wajar karena dibandingkan jumlah balita 778, di persentasekan hanya 4 persen. Banding kecamatan lain bisa mencapai 17 persen. Kami rasa wajar angka tersebut,” kata dr Ramot Pasaribu, Kepala Puskesmas Pekik Nyaring.
Ia menjelaskan jika penanganan stunting masih berupa pemberian makanan tambahan, atau PMT, pada balita terdampak. Kondisi balita terdampak selalu dipantau dan dilaporkan tiap 3 bulan.
Ramot menyatakan ada perubahan positif penanganan stunting ditandai angka penurunan meski diakui tidak signifikan. Hal itu dikarenakan masih ada sejumlah kasus yang belum tertangani.